Kamis, 13 April 2017

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA CETAK SERTA CARA PENGEMBANGANNYA

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA CETAK SERTA CARA PENGEMBANGANNYA


Hasil gambar untuk gambar media cetak

            Media cetak adalah media yang mengandalkan tulisan atau teks. Biasanya identik dengan koran, majalah, tabloid dan lain sebagainya yang berasal dari proses pencarian berita, pengumpulan berita, pengolahan berita (editing), percetakan dan sampai pada proses distribusi kepada khalayak.
A. Kelebihan :
1.      Repeatable, yaitu dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengklipingnya.
2.      Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti dan paham terhadap isi berita tersebut.
3.      Dapat memilih berita mana yang ingin kita baca terlebih dahulu, misalnya tentang politik, ekonomi, olahraga ataupun berita lainnya.
4.      Mudah didapat dengan harga yang terjangkau.
B. Kekurangan :
1.      Media cetak lebih lambat penyampaian beritanya daripada media-media yang lainnya.
2.      Media cetak hanya terbatas pada tulisan atau teks saja meskipun beberapa didukung oleh foto atau gambar, sehingga pembaca harus memahami sendiri berita tersebut karena memang visualisasi yang terbatas.
3.      Untuk biaya produksi, media cetak tergolong mahal. Karena, media cetak harus dicetak dan didistribusikan sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.

C. Cara pengembangan :
            Ada beberapa media cetak yang sering digunakan atau terkenal di kalangan masyarakat contohnya seperti : majalah, koran, pamplet, billboard dan lainnya. Dan salah satunya adalah bahan ajar atau buku.
            Istilah buku ajar (BAHAN PEMBELAJARAN) sampai saat ini masih dipersepsi secara berbeda. Hal ini terjadi bukan saja di kalangan masyarakat awam, melainkan juga di kalangan oaring-orang concem dengan dunia pendidikan. Kekaburan ini terjadi karena selama ini pengertian buku ajar sama dengan buku teks. Pandangan ini tidak sepenuhnya benar, sebab buku ajar memiliki karakteristik tersendiri bila yang  menjadi tujuannya
            Mengingat akan karakteristiknya yang berbeda dengan buku teks, maka dikatakan bahwa buku ajar adalah buku yang secara cermat, sistematis disusun oleh ahli bidang studi tertentu atau profesi guru/dosen/widya iswara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Batasan yang dikemukakan tersebut menunjukkan adanya dua pokok pikiran yang penting yang perlu digaris bawahi yakni:
  1. Buku ajar disusun oleh orang yang memiliki kualifikasi kepakaran dalam bidang studi tertentu atau profesi guru
  2. Peranalisis buku ajar dimaksudkan untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
            Karena buku ajar dirancang oleh ahli tertentu dan dimaksudkan untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran, maka jelas bahwa buku ajar memiliki sasaran pembaca yang sangat khusus yakni pebelajar, lebih khusus lagi adalah pebelajar yang sedang dalam pengelolaan pembelajaran guru/dosen/widya iswara yang bersangkutan. Hal ini berbeda dengan buku teks yang sasaran pembacanya tidak spesifik karena cakupannya meliputi semua kalangan orang yang berminat.
            Kekhususan buku ajar juga dapat dilihat pada orientasinya yang memungkinkan pebelajar mampu mengembangkan kemampuan belajarnya secara optimal sebab:
  1. Disusun menurut struktur dan urutan isi yang sistematis
  2. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
  3. Menumbuhkan motivasi belajar pebelajar
  4. Menyediakan rangkuman serta balikan
Berpijak pada argumentasi yang telah dikemukakan, maka buku ajar merupakan salah satu bentuk sumber belajar, selain guru, yang dirancang sacara sistematis oleh ahli bidang studi tertentu atau profesi guru, menurut kaidah-kaidah peranalisis dengan tujuan meningkatkan efektifitas,effisiensi, dan meningkatkan ketertarikan pebelajar untuk terus belajar.
·       Pentingnya buku ajar dalam pembelajaran
            Salah satu solusi pemecahan masalah belajar yang ditawarkan disiplin teknologi pembelajaran, mengacu pada empat kriteria yakni:
  1. Peningkatan kualitas belajar
  2. Efiensi penggunaan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan belajar
  3. Peningkatan daya tampung tanpa terjadi degradasi kualitas
  4. Peningkatan motivasi belajar dan daya tarik pembelajaran efisiensi penggunaan biaya dengan kualitas belajar yang maksimal.
            Guna mencapai maksud tersebut, maka strategi yang perlu dilakukan yaitu melalui penyediaan dan pemanfaatan sumber-sumber belajar yang diakui sebagai komponen vital dalam pembelajaran. Secara praktis, penyediaan dan pemanfaatan buku ajar sebagai sumber balajar dapat diupayakan melalui pengembangan proses pembelajaran yang berpusat pada aktifitas belajar pebelajar (student learning development ) dan penataan kondisi belajar yang sesuai dengan karakteristik pebelajar.
            Dengan demikian, buku ajar mendapat tempat yang sangat strategis dalam upaya-upaya meningkatkan kual;itas pembelajaran. Strategisnya buku ajar dalam pembelajaran juga disampaikan oleh Gagne, Briggs dan Wager (1982) bahwa fungsi penting buku ajar dalam pembelajaran yaitu:
  1. Membantu belajar pebelajar secara perorangan (individual)
  2. Memberikan keleluasaan penyiapan pembelajaran yang bersifat segera, jangka pendek, dan jangka panjang
  3. Buku ajar yang dirancang secar sistematis dapat memberikan pengaruh yang positif bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia secara perorangan
  4. Buku ajar memudahkan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan yang sistematik
  5. Buku ajar memudahkan belajar pebelajar karena dirancang berdasar pengetahuan tentang bagaimana seharusnya manusia belajar
            Kedudukan buku ajar dalam pembelajaran, juga mendapat perhatian Dick dan Carey (1994) yang berpendapat bahwa:
1)      Buku ajar memberikan focus yang jelas mengenai apa yang harus dipelajari pebelajar
2)      Keterkaitan antar komponen yang terdapat dalm buku ajar memudahkan pebelajar untuk belajar secara utuh
Sistematika penulisan buku ajar
Telah dikemukakan bahwa buku ajar memiliki karskteristik tersendiri yang membedakannya dengan jenis buku lainnya. Dua ciri yang menonjoldari bahan pembelajaran yaitu, pada bentuk fisik  dan komponen isi yang menggambarkan kualitas tampilan isi. Dari segi bentuk fisik, bahan pembelajaran dirancang dengan memperhatikan aspek estetik (kemenarikan) untuk merangsang tumbuhnya kegandrungan  belajar untuk terus belajar.
Dari segi komponen isi biasanya sitematika buku ajar terdiri dari sejumlah  komponen antara lain:
·       Bagian awal
Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah:
Halaman judul
Halaman penerbit
Halaman rekomendasi
Kata pengantar pengarang
Daftar isi
Daftar tabel (jika ada)
Daftar gambar (jika ada)
Daftar lampiran (jika ada)
·       Bagian inti
Judul bab
Tujuan pembelajaran,
Deskripsi isi
Sub-bab
Uraian isi,
Gambar atau ilustrasi,
Daftar table
Contoh dan non contoh
Rangkuman
Kegiatan siswa


·       Bagian akhir
Pada bagian akhir ini termuat:
Daftar rujukan
Lampiran-lampiran
Riwayat hidup penulis buku ajar
Prosedur penulisan buku ajar
            Sistemetika baku yang lengkap dalam pengembangan buku terdiri atas empat tahap utama yaitu:
1.    Analisis mata pelajaran di mana buku ajar tersebut akan dikembangkan yang meliputi: nama mata pelajaran, jenjang pendidikan, kelas, dan semester
2.    Melakukan pengkajian terhadap mata pelajaran dan buku ajar yang akan dikembangkan untuk mengetahui secara umum apa yang menjadi karakteristik yang meliputi isi kurikulum dan GBPP mata pelajaran yangbersangkutan
3.    Mengembangkan buku ajar dengan mengikuti langkah-langkah procedural sebagai berikut:
  • Analisis tujuan dan karakteristik bidang studi
  • Analisis sumber belajar
  • Analisis karakteristik pebelajar
  • Menetapkan tujuan dan isi pembelajaran
  • Menetapkan strategi pengorganisasian dan isi pembelajaran
  • Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran
  • Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran
  • Pengembangan prosedur pengukuran hasil belajar
4. Menyusun dan menulis buku ajar yang unsur-unsurnya meliputi:
  • Judul bab
  • Tujuan pembelajaran
  • Deskripsi isi
  • Sub-bab
  • Uraian isi
  • Gambar atau ilustrasi
  • Daftar tabel
  • Contoh dan non contoh
  • Rangkuman
  • Kegiatan siswa
5. Uji coba buku ajar untuk memperoleh sejumlah informasi yang penting bagi keperluan    revisi. Tahap ini melibatkan sejumlah subjek yakni:
  • Ahli ranalisis
  • Ahli media
  • Ahli bidang studi
  • Guru kelas
  • Uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan
  • Uji coba lapangan
Elaborasi dalam penyusunan buku ajar
            Dalam pengembangan buku ajar dapat menggunakan model tertentu, salah satu model yang dapat dipakai adalah model elaborasi, model ini merupakan aplikasi dari teori elaborasi. Langkah-langkah pembelajaran dengan model elaborasi sebagai berikut:
·       Penyajian kerangka isi
            Pembelajaran dimulai dengan penyajian kerangka isi yaitu struktur yang memuat bagian-bagian penting dari bidang studi.
·       Elaborasi tahap pertama
            Tiap-tiap bagian yang ada dalam kerangka isi, mulai dari bagian yang paling penting dielaborasi. Elaborasi tiap-tiap bagian diakhiri dengan rangkuman dasn pensitesis yang hanya mencakup konstruk konstruk yang baru saja  diajarkan (pensintesis internal).

·       Pemberian rangkuman dan sintesis
            Akhir elaborasi tahap pertama diberikan rangkuman dan diikuti dengan pensintesis eksternal. Rangkuman berisi pengertian-pengertiansingkat mengenai konstruk-konstruk yang diajarkan dalam elaborasi, dan pensintesis eksternal menunjukkan hubungan hubungan penting yang ada antar bagian yang telah dielaborasi dan hubungan antara bagian-bagian yang telah dielaborasi dengan kerangka isi.
·       Elaborasi tahap kedua
            Setelah elaborasi tahap pertama berakhir dan diintegrasikan dengan kerangka isi pembelajaran diteruskan ke elaborasi tahap kedua, yang mengelaborasi bagian pada elaborasi tahap pertama,denagn maksud membawa pebelajar pada tingkat kedalaman sebagaimana ditetapakan dalam tujuan pembelajaran.
·       Pemberian rangkuman dan sintesis
            Pada akhir elaborasi tahap kedua, diberikan rangkuman dan pensintesis eksternal seperti elaborasi tahap pertama setelah semua elaborasi tahap kedua disajikan, disintesiskan,dan di integrasikan ke dalam kerangka isi, pola seperti ini diulang kembali untuk elaborasi tahap III, seterusnya, sesuai dengan tingkat kedalaman yang ditetapkan tujuan pembelajaran.
            Buku yang disusun dengan menggunakan model elaborasi dengan sistematika sebagai berikut.
Bagian pendahuluan terdiri dari:
Kerangka isi pembelajaran, yang diletakkan pada setiap awal bab, berfungsi untuk memperlihatkan kaitan antara bab yang sedang dibahas dengan bab sebelumnya serta bab sesudahnya,
Tujuan pembelajaran, mengungkap kemampuan apa yang harus dimiliki oleh pebelajar setelah selesai mengikuti kegiatan bab tersebut.
Deskripsi singkat tentang isi bab (diungkap dalam satu paragraf). Dengan membaca deskripsi tersebut pebelajar akan mendapat gambaran umum tentang keseluruhan isi dari bab yang akan dibahas.
Relevansi isi(diungkap dalam satu paragraph). Relevansi isi bab mengungkap kaitan antara isi bab yang sedang dipelajari dengan isi bab yang telah dipelajari sebelumnya dan kegunaanya dalam mempelajari bab berikutnya, serta kegunaannya dalam keseluruhan isi yang dipelajari.
Kata-kata kunci, kata-kata kunci perlu diidenntifikasi dan dikemukakan dalam bagian ini
Keseluruhan butir bagian pendahuluan ini ditulis secara berkesinambungan dengan ketentuan sub judul kerangka isi tidak perlu ditulis. Uraian mengenai deskripsi da n relevansi ditulis dalam satu sub judul: deskripsi.
·       Judul
Uraian atau penjelasan secara rinci isi bab, yang diikuti dengan contoh-contoh konkrit dan bukan contoh, serta gambar atau grafik. Uraian dapat pula dimulai dengan contoh-contoh, atau kasus-kasus kemudian baru diikuti dengan penjelasan tentang konsep yang dimaksud.
Ringkasan dari konsep atau prinsip yang telah dipelajari
Latihan yang berisi kegiatan yang harus dilakukan pebelajar setelah membaca uraian diatas. Latihan ini berisi perintah yang harus dilakukan pebelajar dengan mengikuti petunjuk-petunjuk secara bertahap, langkah demi langkah.
Analisis isi buku ajar
            Analisi pembelajaran (isi buku ajar) atau analisis keterampilan subkordinat ialah analisis terhadap keterampilan yang harus dikuasi siswa agar dapat belajar berbuat secara efisien seperti dimakdus dalam rumusan tujuan akhir pengajaran
·       Analisis herarki
            Analisis hirarki ini dapat membantu sebab ini dapat digunakan untuk mewujudkan jenis keterampilan-keterampilan subordinat khusus yang akan diperlukan untuk menunjang tercapainya tujuan pengajaran tertentu, jika (atau memilih dan menggunakan sejumlah kaidah), maka keterampilan-keterampilan sub ordinatnya akan meliputi kaidah, konsep dan diskriminasi yang relevan. Tetapi jika yang diajarkan penerapan kaidah tunggal, maka hanya konsep dan diskriminasilah yang akan diajarkan.
·       Analisis procedural
            Analisis procedural adalah teknik yang digunakan untuk mengenali ketrampilan-ketrampilan sub ordinat dan tujuan psikomotor.ini merupakan metode untuk memperluas pemberian tiap komponen dalam tujuan psikomotor itu dengan bertanya ?
·       Analisis rumpun
            Analisis rumpun yang paling bermakna yang dapat dilakukan perancang untuk tujuan informasi verbal ialah mengamati penggolongan besar informasi-informasi yang ditunjukan oleh tangan
Tata tulis buku ajar
Penulisan buku ajar sebagai suatu karya ilmiah perlu mengikutiu kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah,misalnya  buku pedoman penulisan karya ilmiah : skripsi,tesis,disertai artikel,makalah dan laporan penelitian universitas negeri malang.
·       Cara merujuk kutipan langsung
            Cara merujuk kutipan dapat diklarifikasi menjadi 2,kutipan kurang dari 40 kata dan kutipan 40 kata atau lebih.
  • Kutipan kurang dari 40 kata
Kutipan yang berisi kurang 40 kata ditulis diantara (“……..”) sebagai bagian terpadu dengan teks utama dan diikuti nama pengarang, tahun dan nomor halaman
  • Kutipan lebih dari 40 kata.
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dengan teks yang mendahului ,dimulai pada ketukan ke-6 dari garis tepi sebelah kiri dan diketik dengan sepasi tunggal nomor halaman juga harus ditulis.
·       Cara merujuk kutipan tidak langsung
            Kutipan yang dirujuk secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri,ditulis tanpa menggunakan tanda kutip dan terpadu dalam teks .
·       Cara menulis daftar rujukan
            Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi buku,makalah ,artikel,atau bahan lainya yang dikutip secara langsung maupun tidak langsung.bahan-bahan  yang dibaca  tetapi tidak diikuti seyogyanya tidak dicantumkan dalam daftar pustaka ,sedangkan semua bahan yang dikutip baik langsung maupun tidak langsung harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
·       Rujukan dari buku
            Tahun penerbit ditulis setelah pengarang buku diakhiri dengan titik.judul buku dicetak miring atau digaris bawahi,dengan huruf besar (capital) pada awal setiap kata kecuali kata hubung.tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik  dua (:).
·       Rujukan dari artikel jurnal 
            Nama jurnal ditulis dengan cetak miring atau garis bawah dan setiap huruf awal dari katanya ditulis ditulis dengan huruf besar (capital) kecuali kata hubung.bag akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa ,nomor berapa(dalam kurung) dan nomor halaman dari artikel tersebut.
·       Rujukan dari artikel
            Nama Koran ditulis pada bagian awal.tahun,tanggal dan bulan ditulis  dengan huruf besar (capital) pada setiap huruf awal kata ,dicetak miring atau garis bawah,dan diikuti dengan nomor halaman.
·       Rujukan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga
            Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan,diikuti dengan tahun penerbitan ,judul karangan,nama tempat penerbitan,dan nama lembaga tertinggi yang bertanggung jawab
·       Rujukan berupa karya terjemahan
            Nama pengarang asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli ,judul terjemahan,nama penerjemah,tahun penerjemahan,nama tempat penerbita  dan nama penerbit terjemahan.apabila penerbitan buku asli tidak dicantumkan ditulis dengan akata tahun.
·       Rujukan berupa skripsi, tesis, atau disertasi
            Nama penyusun ditulis paling depan,diikuti tahun yang tercantum pada sampul,judul skripsi,tesis atau disertasi ditulis cetak miring atau garis bawah diikuti pernyataan skripsi,tesis atau disertasi tidak diterbitkan,nama kota tempat perguruan tinggi dan fakultas serta nama perguruan tinggi.
·       Rujukan berupa makalah yang disajikan dalam seminar,penataran,atau lokakarya.
            Nama penyusun ditulis paling depan,diikuti tahun dan bulan penyajian (apabila memungkinkan ),judul makalah ditulis dengan cetak miring atau garis bawah,kemudian diikuti dengan pernyataan makalah disajikan dalam …. Nama pertemuan,lembaga penyelenggara dan tempat penyelenggara.
·       Rujukan dari internet berupa karya individu
            Namun penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak,diikuti secara berturut-turut oleh tahun,judul karya tersebut(dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung(online) dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses ,antara tanda kurung.
·       Rujukan Dari Internet  Berupa Artikel Dan Jurnal.

            Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan  cetak,diikuti secara berturut-turut oleh tahun,judul karya tersebut (dicetak miring)dengan diberi  keteranganm dalam kurung (online), volume dan nomer diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses antara tanda kurung.(13-05-2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar